Minggu, 14 Agustus 2011

Leadership : Lesson From Thomas Alva Edison

Tahun 1914 menjadi tahun yang sangat bersejarah dalam kehidupan Thomas Alva Edison. Di usianya yang sudah lanjut, tiba-tiba pabrik dan tempat kerjanya di New Jersey mengalami kebakaran. Hampir sebagian besar hasil usaha dan pemikirannya selama berpuluh puluh tahun terbakar habis. Setelah api mulai reda dan hanya menyisakan puing-puing, anak Edison yang bernama Charles mencari ayahnya di tengah kekacauan. Ia menemukan ayahnya sedang berdiri memandang sisa-sisa hasil kerjanya dengan tenang. Kerugian yang harus diterima akibat kebakaran itu ditaksir mencapai 2 juta dolar. Namun, wajah Edison masih tampak teguh bergeming.

Charles mulai risau melihat keadaan ayahnya. Charlesberpikir dengan usianya ayahnya yang 67 tahun, kebakaran itu tentu akan memberikan guncangan yang cukup keras terhadap mentalnya.

keesokan paginya Edison kembali mendatangi dan mengamati sisa kebakaran. Setelah sesaat memeriksa puing-puing yang ada, Edison berkata, "Ini adalah sebuah bencana yang berharga. Semua kesalahan kita sudah dibakar habis! Syukur kepada Tuhan sekarang kita bisa memulai yang baru." Tiga minggu setelah peristiwa kebakaran itu, Edison berhasil menemukan phonograph.

Apa yang membedakan antara seorang pemimpin sejati dan pemimpin biasa adalah ; pemimpin sejati mampu melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda. Edison tidak melihat kebakaran itu sebagai akhir dari karir dan kehidupannya. Ia justru menggunakan kebakaran itu sebagai batu loncatan untuk lebih mengobarkan kreativitasnya. Selain itu, ditengah guncangan yang hebat, Edison masih mampu menjaga semangat rekan kerja, keluarga, dan para karyawannya. Edison sanggup menembus kemalangannya dan meilhat berbagai kemungkinan positif yang terbentang dihadapannya.
inilah rahasia mengapa ada beberapa pemimpin sejati yang masih tetap berprestasi walaupun di masa-masa sukar- karena mereka mampu melihatnya dengan cara yang berbeda.

Bagaimanakah caramu dalam memandang suatu masalah?
caramu ini akan menentukan apakah kamu akan menuntaskan masalahmu dengan sukses kemenangan atau kamu justru akan terlindas olehnya

dikutip dari :
Iwan Wahyudi. Crazy. (Jakarta:Gramedia,2009). 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar