Sabtu, 15 Oktober 2011

A Leader

wow, sudah lama saya engga membuka blog ini, kangen juga rasanya :D, entah mengapa, walaupun sudah menjadi bagian anak teknik elektro UGM saya tetap berkeinginan keras untuk dapat menulis tulisan yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kuliah saya =.="

yak, mari kita mulai :D. topik yang ingin saya bicarakan adalah seputar kepemimpinan (perasaan yang di bawah juga gitu2 semua ya -_-) hmm.. tapi kalem dulu, argumen argumen saya yang akan saya tulis ini berasal dari motivator hebat ternama, beliau adalah pak Arief Munandar, jadi ya semoga para pembaca yang budiman dan rajin menabung bisa ikut mendalami lah apa yang saya tulis.. :p. jujur, saya sangat terpesona oleh otak cerdasnya dalam menyikapi kehidupan sosial yang ia tunjukkan saat berkunjung ke Fakultas Teknik UGM sebagai pembicara.

"how you think, is how ou act, is who you are" ialah semboyan beliau yang terpampang di blognya :D
tersurat makna bahwa seseorang disebut leader, karena ia berperilaku leader pula, yang merupakan dampak dari pola pikir leader pula.


PEMIMPIN, sosok yang biasanya sangat dikagumi dan di agung2 kan oleh para orang2 karena ia orang yang dianggap derajatnya paling tinggi. hmm.. tapi benarkah itu? sebenarnya apa sih pemimpin itu? siapa sih yang masuk kategori sebagai seorang pemimpin itu?
bagaimana sih pemimpin itu berpikir?
pertanyaan ini cukup simpel, namun butuh pemikiran yang luas untuk dapat menjawab dengan tepat.
pemimpin ialah "peran", peran seorang teladan yang dapat memberikan contoh baik kepada yang dipimpin. pemimpin tak selalu berparan sebagai bos, CEO, menteri, pejabat, rektor, atau semacamnya. pemimpin dapat berdiri di tengah tengah kita dan dapat pula berdiri di luar sana untuk mengarahkan orang2 yang dipimpinnya, serta menyerukan kebenaran tentunya.
sebaliknya, bos, CEO, menteri, pejabat, rektor, atau semacamnya pun belum tentu seorang pemimpin. karena pemimpin adalah orang yang rela sakit, rela lebih sibuk, rela lebih sengsara, rela dikorbankan demi orang2 yang dipimpinnya. tak peduli seberapa berat beban tanggung jawabnya, ia tetap maju.  leader adalah risk-taker, sementara common people cenderung risk-avoider. dan tentunya dengan satu orientasi atau visi : kebahagiaan bagi yang dipimpinnya.


Ibarat atlet, leader adalah pelari maraton, bukan sprinter.  Orientasi, sekaligus kriteria suksesnya diletakkan dalam time frame yang panjang (longer term), jauh di depan.  Pemimpin sejati bukanlah manusia instan yang tergiur oleh ”sukses” remeh-temeh berjangka pendek, yang bisa jadi justru merupakan virus atau rayap yang pelan-pelan menggerogoti fondasi bangunan masa depan. Hari esok.  Bahkan hari esok yang sangat jauh di depan dan abadi:  akhirat.  Di sanalah pemimpin sejati menitipkan harapannya. ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kami kerjakan” (QS. Al Hasyr: 18).

Pemimpin juga seorang yang peduli terhadap lingkungannya. mari kita tengok secuplik riwayat Rasulullah SAW
Terlepas bahwa ia seorang nabi dan rasul, mengapa Muhammad SAW menjadi sosok pemimpin terhebat dalam sejarah?  Karena ia mampu menyentuh hati manusia. Tengoklah misalnya bagaimana ia menaklukkan hati sahabat-sahabat Anshar ketika mereka menggugat pembagian harta rampasan perang pasca penaklukkan Mekah yang mereka anggap tidak adil dengan melakukan komparasi yang luar biasa: ketika tokoh-tokoh Quraisy pulang dengan membawa ratusan ekor unta dan beragam harta lainnya, kaum Anshar pulang dengan membawa Nabi mereka. Maka luluhlah hati sahabat-sahabat Anshar, dan mengalirlah air mata mereka dengan derasnya. Subhanallah!  Atau perhatikan pula bagaimana seluruh sahabat merasa bahwa diri mereka masing-masing adalah orang yang paling dekat dengan Nabi SAW.  Hal ini menunjukkan bagaimana Muhammad SAW memiliki punya kepedulian pada manusia (people care) yang luar biasa.


Pemikiran seorang pemimpin kadangkala tak bisa ditebak oleh orang-orang, namun pada akhirnya ia akan memberikan kejutan spesial yang mengundang kagum oleh orang-orang di sekitarnya.
seorang pemimpin yang baik, tentunya tak akan megungkit-ungkit masalah yang telah lalu, dan terlalu banyak mempermasalahkan sesuatu. karena perlu diketahui, bahwa pemimpin selalu berbicara mengenai solusi, bukan masalah

ya, mungkin ini dulu yang bisa saya share, kalau ada waktu lagi saya siap untuk menulis dan meng-copas artikel-artikel menarik lainnya :))

satu kalimat terakhir untuk menutup artikel ini ialah :
"Seorang pemenang selalu kelebihan satu cara, sedangkan seorang pecundang selalu kelebihan satu alasan" - dikutip dari kata-kata mas Hendri Harjanto, Supper Succes Indonesia

Andaikata anda tak bisa menjadi "A good leader", setidaknya anda tak menjadi seorang pecundang :D
hehe

salam :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar